Sabtu, 19 Desember 2015

Oatmeal Cookie (Kukis Havermut)

 

Bikin kukis sendiri itu sebenernya gampang, asalkan tahu trik agar kukis yang dihasilkan renyah. Tapi sebenarnya kukis sendiri ada yang tipe lumer di mulut, ada yang chewy, ada pula yang keras yang biasanya dimakan dengan dicelupkan dulu di minuman. Kali ini tertarik mencoba resep havermut kukis dari ummu allegra yang terkenal dengan brownies sungainya. Kenapa tertarik? karena bahan yang digunakan ada oatmealnya. kebetulan di rumah lagi banyak stok oatmeal dan sudah direncanakan untuk membuat kukis ini. 

Sebelum masuk ke resepnya, saya mau cerita sedikit tentang oatmeal ya. Oatmeal atau havermut adalah sejenis sereal berbahan dasar gandum yang belum dikupas. Makanan ini mengandung karbodhirat kompleks, kaya serat, serta rendah kandungan glikemik indeksnya (tidak menimbulkan lonjakan gula darah) sehingga jadi pilihan banyak orang untuk berdiet. Untuk oat, sebaiknya kita membelinya dalam jumlah yang tidak terlalu banyak, karena jenis bijian ini mengandung lemak yang tinggi dibandingkan jenis bijian lainnya, jadi sangat mudah berubah menjadi tengik.

Oatmeal. Sumber: detikfood.com
Kalau beli oatmeal, pastikan ia tidak mengandung bahan tambahan seperti garam, gula atau bahan tambahan lainnya ya. Untuk masalah penyimpanan, oatmeal sebaiknya disimpan pada wadah yang tertutup rapat dan di tempat yang kering, sejuk dan tidak terkena cahaya matahari langsung – ia dapat bertahan selama 2 bulan jika disimpan seperti ini. Yang lebih baik adalah menyimpannya pada wadah yang rapat, kemudian dimasukkan ke dalam kulkas.

Lalu, bagaimana dengan kandungan gizi oatmeal? Oatmeal mengandung berbagai macam vitamin dan mineral yang sangat berguna bagi perkembangan otak dan kesehatan tubuh. Di bawah ini adalah gambar tabel kandungan gizi oatmeal yang dihitung per cup.

Kandungan Gizi Oatmeal
Nah, dari kandugan gizinya itu jadi tertarik donk untuk mengolah oatmeal jadi hidangan yang asik karena dari segi rasa beberapa di antara kita mungkin kurang suka ya.. Tapi kalau diolah jadi kukis macam ini pasti suka ;). Kukis havermut atau oatmeal yang saya buat ini teksturnya renyah sekali. Kalau kata rafa "krauk krauk ma" kriuk kali nak,, hehehe. Resep dari ummu allegra menggunakan gula palem tapi karena tidak ada stoknya jadi saya ganti aja pakai gula halus. Penggunaan mentega yang dicampur dengan margarine sendiri ada tujuannya. Kalau kukis  dibuat dari mentega penuh lebih mudah untuk meleleh dan melebar saat dipanggang tetapi mentega akan memberikan efek 'lumer di mulut/melt-in-your-mouth' dengan rasa yang nikmat. Sedangkan shortening dan margarin memiliki sifat lebih stabil, membantu kue untuk mempertahankan bentuknya saat dipanggang, itulah mengapa digunakan penggabungan dua macam lemak ini. Perbandingan yang saya gunakan 1:1 jadi 62,5 gr mentega ditambahkan dengan 62,5 gr margarin. Selalu gunakan mentega, margarin, shortening dalam kondisi suhu ruang agar mudah berrcampur dengan gula saat di kocok/mikser.

Lalu bagaimana dengan campuran tepungnya? Baiknya gunakan tepung terigu jenis protein rendah contohnya kunci biru. Timbanglah tepung dengan tepat. Porsi tepung yang terlalu banyak akan membuat kue menjadi lebih keras. Jika ragu-ragu dengan timbangan yang kita miliki untuk mengukur maka lebih baik kurangi takaran tepungnya. Sebaiknya ayak terlebih dahulu tepung yang akan kita gunakan untuk membuat kue. Ada sebagian orang yang memberi tips untuk menyangrai terlebih dahulu tepung yang akan digunakan. Keduanya bertujuan agar kadar air dalam tepung dapat diminimalisir. Kadar air dalam tepung akan membuat kukis cepat apek. Gunakan telur yang segar, dan untuk kue kering biasanya hanya menggunakan kuning telur saja kecuali untuk resep-resep kue kering tertentu seperti kue lidah kucing dan kue gabus yang biasanya menggunakan putih telur. Putih telur membuat tekstur kue menjadi keras. Untuk adonan kue kering, mutlak diperlukan gula halus, bukan gula pasir. Penggunaan gula yang terlalu banyak dapat membuat tekstur kue menjadi lebih keras.

Setelah semua bahan yang digunakan sudah dipersiapkan dengan baik, tinggal kita perhatikan metode pembuatannya. Pengocokan akan sangat berpengaruh pada tekstur kukis yang kita hasilnya. Terlalu lama mengocok lemak akan menyebabkan lemak meleleh sehingga sulit mempertahankan bentuknya saat dipanggang. Jadi cukup gunakan kecepatan rendah dan dalam waktu singkat 1-2 menit asalkan lemak dan gula sudah bercampur dengan baik. Setelah tercampur dengan baik masukkan telur dan kocok sampai mengembang, lalu terakhir masukkan tepung yang sudah disangrai dan diayak, kocok dengan kecepatan rendah saja ya. Adonan yang dihasilkan lembek jadi untuk mencetaknya saya menggunakan dua buah sendok. Jangan lupa mengatur jarak antar kukis karena kukis akan melebar saat dipanggang. Untuk menghasilkan kukis yang renyah dibutuhkan waktu pemanggangan yang tepat pula. Jadi kenali oven kita karena tak kenal maka tak sayang, hehehe, maksudnya setiap oven mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Dan untuk memanggang kukis yang diperlukan adalah suhu rendah. Bagaimana mengetahui kukis sudah siap diangkat? Jika bagian bawah kukis sudah kering dan kecoklatan, atasnya sudah cukup kering. Kukis akan makin renyah saat sudah dingin. Ingin lebih renyah? Tambah sedikit waktu pemanggangan namun harus berhati-hati jangan sampai malah jadi gosong yaaaaa.. Jadi sudah siap bikin kukis sendiri? Yuk mari..

Happy baking!


Oatmeal Cookie
sumber resep: ummu allegra

Bahan :
- 1/2 cup oatmeal
- 1 cup tepung terigu protein rendah (misalnya kunci biru)
- 1 butir telur
- 2/3 cup gula halus
- 62,5 gr mentega 
- 62,5 gr margarin
- chocochips secukupnya

Cara Membuat:
- Panaskan oven dengan suhu 130 derajat C
- Campur mentega, margarin, dan gula, kocok dengan menggunakan mixer kecepatan rendah sebentar saja asal sudah tercampur rata
- Masukkan telur kocok hingga tercampur rata
- Tambahkan oatmeal dan tepung terigu kocok rata dengan kecepatan rendah
- Campurkan chocochips aduk rata dengan spatula atau sendok atau bisa juga hanya untuk topping
-  Lalu cetak (saya menggunakan dua sendok kecil) letakkan di loyang yang sudah dioles margarin atau mentega bertabur tepung, atur jarak antar kukis karena akan melebar saat dipanggang
- Taburi oatmeal dan chocochip agak ditekan
- Panggang sampai matang (bagian bawah kukis sudah kering dan kecoklatan atas sudah kering dan berubah warna)
- Angkat dan dinginkan
- Siap dinikmati

Sabtu, 05 Desember 2015

Cake Singkong

 

Singkong adalah salah satu bahan pangan yang sangat mudah ditemui di daerah halmahera utara sini. Oleh karena itu saya seringlah mendapat rejeki dari tetangga. Hehehe. Kemarin tiba-tiba ada yang berbaik hati mengantar singkong ke rumah. Biasanya hanya saya kukus aja. Tapi pengen sesuatu yang beda. 

Sebelum masuk ke resep, saya mau bercerita sedikit tentang sejarah singkong ini. Saya memang termasuk yang kurang ilmu masalah sejarah. Suami lebih jago. Nah, penasaran baca sejarahnya karena dikasih tau kalau singkong ini bukan asli indonesia. Woooww,, kemana aja sayaa.. 

 
Sejarah Singkong

Singkong, yang mempunyai nama latin Manihot esculenta pertama kali dikenal di Amerika Selatan kemudian dikembangkan pada masa prasejarah di Brasil dan Paraguay, sejak kurang lebih 10 ribu tahun yang lalu. Bentuk-bentuk modern dari spesies yang telah dibudidayakan dapat ditemukan bertumbuh liar di Brasil selatan. Meskipun spesies Manihot yang liar ada banyak, semua kultivar M. esculenta dapat dibudidayakan. Walaupun demikian, bukti-bukti arkeologis budidaya singkong justru banyak ditemukan di kebudayaan Indian Maya, tepatnya di Meksiko dan El Salvador.

Gambar Singkong (www.annehira.com)
Singkong ditanam secara komersial di wilayah Indonesia (waktu itu Hindia Belanda) pada sekitar tahun 1810, setelah sebelumnya diperkenalkan orang Portugis pada abad ke-16 dari Brasil. Butuh waktu lama singkong menyebar ke daerah lain, terutama ke Pulau Jawa. Diperkirakan singkong kali pertama diperkenalkan di suatu kabupaten di Jawa Timur pada 1852. 

Peningkatan penanaman singkong sejalan dengan pertumbuhan penduduk Pulau Jawa yang pesat. Ditambah lagi produksi padi tertinggal di belakang pertumbuhan penduduk. Di Indonesia, singkong merupakan makanan pokok ketiga setelah padi-padian dan jagung. (Wikipedia)

Nah, sekarang udah tahu kan sejarahnya singkong ini. Singkong hanya dikukus saja enak apalagi dibuat olahan semacam ini. Cake singkong ini lembut dan manis, tapi teksturnya padat, mirip seperti tekstur butter cake, untuk yang kurang suka manis bisa dikurangi ya gulanya. untuk topping saya menggunakan buah kering campur yang kebetulan belum pernah dipakai setelah beli, niat belinya memang untuk menggantikan si chocochip kalau lagi pengen baking, alasannya? Biar lebih sehat :). Yuk kita buat olahan yang kece berbahan dasar singkong ini.

Happy baking! 

 

Cake Singkong

Bahan-bahan:
- 200 gram singkong yang sudah dikukus dan dihaluskan
- 200 ml susu cair
- 1/4 sendok teh garam
- 50 ml minyak goreng (bisa pilih coconut oil, olive oil, canola oil ataupun minyak goreng biasa)
- 1 butir telur ukuran besar
- 125 gram gula pasir
- 150 gram tepung terigu protein sedang
- 1 sendok teh baking powder double acting

Opsional:
Mixed dried fruit secukupnya untuk topping, bisa diganti kismis atau chocochip

Step by Step Membuat Cake Singkong
Cara Membuat:
1. Panaskan oven dengan api sedang, olesi loyang loaf ukuran 18x9x5 cm dengan margarin, alasi dengan kertas roti.
2. Ayak tepung terigu dan baking powder, sisihkan.
3. Aduk rata singkong yang telah dihaluskan dengan setengah bagian susu cair, garam, dan minyak.
4. Kocok telur, sisa susu cair, dan gula pasir dengan menggunakan whisk.
5. Masukkan campuran tepung. Aduk asal rata dengan spatula saja.
6. Masukkan campuran singkong. Aduk rata asal rata.
7. Tuang ke loyang yang sudah dioles margarin dan dialas kertas roti.
8. Taburkan topping di atasnya.
9. Oven 45 menit dengan suhu 190 derajat Celsius. Atau test tusuk untuk mengecek kematangannya.
10. Angkat, dinginkan di cooling rack.

 

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...