Sabtu, 31 Agustus 2013

Omelet nasi (Frittata) (8mos+)


 
Menyusun menu itu bener-bener bikin pusing. Apalagi menu sarapan. Kenapa? Soalnya, sarapan itu harus dimasak dalam waktu singkat, dan harus bergizi juga. Ditambah lagi kalau buat anak, dan anaknya lagi pilih-pilih makanan. Kayak si rafa (1th) nih. Udah pinter nglepeh makanan yang ga cocok di lidah dia. Berhubung rafa lagi doyan banget sama yang namanya nasi, sarapannya ya olahan nasi. Omelet ini termasuk makanan yang gampil bikinnya, tapi bisa ditambah macam-macam isinya biar lebih sehat. Kalau untuk bayi baby-led weaning, ini juga bisa dijadikan one dish meal (1 macam makanan udah memenuhi karbo, protein, dan sayur) atau finger food (makanan yang bisa dijumput jari). Bahan-bahannya mirip sama kroket nasi yang udah aku post sebelumnya. Yuk mari kita baca resepnya..

 
Omelet Nasi (Frittata) (8mos+)
Untuk 1 porsi anak, 2 porsi dewasa

Bahan:
-          1 centong nasi
-          3 siung bawang merah, iris tipis, goreng
-          3 sdm daging sapi/ ayam/ ikan cincang
-          2 butir telur+1 putih telur untuk dewasa (atau 2 kuning telur untuk usia di bawah 1 th)
-          5 batang buncis/ 1 tangkai daun bawang, iris tipis
-          3 sdm wortel yang diparut dengan parutan keju (sayuran bisa diganti sesuai isi kulkas ya mommy J)
-          Beberapa kuntum brokoli/ kembang kol, cincang kasar
-          1/2 sdt garam (di atas 1 th)
-          1/2 sdt merica (di atas 1 th)
-          Keju parut secukupnya
-          1 sdt extra light olive oil (ELOO)

Cara Membuat:
-          Kocok kuning telur dan putih telur secara terpisah, kemudian dicampurkan lagi. Tambahkan bahan-bahan yang lain. Aduk hingga tercampur rata.
-          Panaskan ELOO di atas frying pan dengan api kecil
Tuang adonan, ratakan, jangan sampai terlalu tebal, bisa ga matang. Tunggu sampai dapat dibalik. Balik hati-hati, kemudian tekan-tekan dengan punggung “sutil”
-          Besarkan api sedikit, masak sampai matang
-          Angkat dan sajikan
      Gampang banget kan? Bikinnya juga cepet banget. Jadi pas kalau untuk sarapan. Ga pake lama. Kalau buat dewasa tinggal ditambah rajangan cabe trus bisa juga dicocol pake saos + mayones. Uenak..:) Selamat mencoba!

Kroket Nasi (8mos+)



 

Pagi-pagi, buka magic com ada 2 centong nasi, kalau dibikin nasi goreng, nanggung banget, ga cukup buat bertiga pula. Hmmm,,, sambil mikir ngeluarin nasi dari magic com, dipindah ke piring biar agak dingin. Triiiinngg, tiba-tiba dapet wangsit, buat dibikin kroket nasi. Biasanya kroket kan pakai tepung terigu, dulu aku juga udah pernah posting di sini. Kali ini, tepung terigu diganti sama nasi. Rasanya oke punya. Dan yang penting, rafa (1th) doyan. Jadi bikin makanannya ga usah dobel-dobel deh. Untuk para mama yang anaknya masih di bawah satu tahun, tinggal menyesuaikan (misal, gula, garam, mericanya di-skip).
Olahan ini cocok banget untuk memanfaatkan sisa nasi daripada dibuang sayang plus mubadzir. Kalau pas punya sayur tumis atau ikan goreng, bahkan ayam goreng, bisa deh disulap jadi makanan yang disajikan berbeda. Bisa jadi cemilan teman minum teh atau kopi, atau bahkan sarapan (tapi kalau aku ga cukup sarapan cuma ini :D). Cukup deh basa basinya, yuk diintip resepnya

Kroket Nasi (8mos+)
Bahan:
-          2 centong nasi
-          3 siung bawang merah, iris tipis, goreng
-          1 siung bawang putih, iris tipis, goreng, lumatkan
-          3 sdm daging sapi/ ayam/ ikan cincang
-          1 butir telur (atau kuning telur untuk usia di bawah 1 th)
-          5 batang buncis/ 1 tangkai daun bawang, iris tipis
-          5 sdm wortel potong dadu
-          Beberapa kuntum brokoli/ kembang kol, cincang kasar
-          ½ sdt gula pasir (di atas 1 th)
-          1/2 sdt garam (di atas 1 th)
-          1/2 sdt merica (di atas 1 th)
-          Keju parut secukupnya

Pelapis:
-          1 butir telur, kocok lepas
-          Tepung panir secukupnya

Cara Membuat:
-          Campur semua bahan, aduk hingga tercampur rata
-          Ambil 1 sdm adonan, bentuk bulat bola2, lakukan hingga adonan habis (kalau lengket di tangan alasi pakai plastik)
-          Celupkan bola ke kocokan telur, gulingkan ke dalam tepung panir, tekan-tekan agar tepung menempel (untuk mendapatkan hasil yang lebih crispy, lakukan tahap ini dua kali)
-          Diamkan beberapa saat agar tepung menempel sempurna
-          Goreng dalam minyak panas hingga berwarna kecoklatan
Rasanya, gurih banget. Kalau buat yang dewasa, enaknya dicocol pake sambal plus mayones. Hmmmm,,,yummy! Selamat mencoba!
Ih,,tangan siapa tuh,, udah ga sabar mau maem :D (siapa lagi kalau bukan tangan rafa). Sampai sesi foto diulang2 -.-

Pumpkin Cinnamon Roll (1y+)

 
Yeay! Pumpkin lagi pumpkin lagi. Hehehe. jangan bosen ya kalau baca resep yang seringnya olahan pumpkin. Soalnya lagi program bikin suami doyan pumpkin nih (secara dia ga doyan olahan buah yang lain) Lho,,kok buah? Apa hubungannya? Ehm, kalau untuk sebagian besar orang, pumpkin itu masuk sayuran, tapi menurut suamiku, pumpkin itu buah yang artinya dia ga doyan. Makanya, biar dia doyan, aku olah jadi makanan yang anti tolak :D

Kalau sebelumnya aku olah pumpkin ini jadi pumpkin bread yang teksturnya seperti cake dan memang tidak menggunakan ragi. Nah, kali ini beneran roti, dan pakai ragi. Dapet resepnya dari link favoritku, justtryandtaste.com yang udah dimodif dikit. Kalau resepnya JTT pakai raisin (kismis) aku ga pakau, karena selain di tobelo sini ga ada (poor me :( ) suami juga ga doyan. Tapi meski ga pakai kismis tetep enak, yummy banget deh pokoknya. 

Pumpkin Cinnamon Roll
Resep aslinya dari web King Arthur Flour - Cinnamon-Swirl Pumpkin Rolls
Untuk + 20 roti gulung 

Bahan untuk adonan roti:
- 420 gram puree labu kuning (kukus labu dan haluskan, kalau airnya banyak, diperas ya)
- 2 butir telur ukuran besar, kocok lepas
- 2 sendok makan air hangat 
- 450 gram tepung terigu protein tinggi (karena di sini ga ada, aku pakai protein sedang)
- 30 gram susu bubuk
- 1 sendok teh kayu manis bubuk
- 4 sendok makan gula palem
- 1 1/2 sendok teh garam
- 3 sendok teh ragi instan (pastikan fresh dan masih aktif)
- 50 gram mentega/margarine

Bahan untuk lapisan isi:
- 3 sendok makan mentega/margarine
- 150 gram gula palem
- 4 sendok makan kayu manis bubuk 

Cara membuat:
Membuat adonan roti
- Siapkan mangkuk ukuran sedang, campur dan ayak  gula palem dan kayu manis bubuk menggunakan saringan kawat dengan lubang yang agak besar hingga gula tidak bergumpal dan bercampur rata dengan kayu manis. Sisihkan. 
- Siapkan mangkuk besar, masukkan tepung terigu, kayu manis bubuk, gula palem, susu bubuk, air hangat  dan ragi instan, aduk rata menggunakan spatula. Masukkan garam, aduk hingga rata.
- Tuangkan telur kocok ke dalam tepung, aduk menggunakan spatula hingga telur tercampur dengan tepung. - Masukkan puree labu kuning ke dalamnya. Aduk semua bahan menggunakan tangan hingga tercampur rata. 
- Siapkan meja kerja, tabur permukaan meja dengan tepung secukupnya, tuangkan adonan ke atas permukaan meja. Uleni adonan dengan menggunakan kedua tangan hingga adonan menjadi lembut dan lentur, taburkan tepung sedikit demi sedikit ke permukaan meja jika adonan dirasa terlalu lengket. Teruskan menguleni sekitar 10 - 15 menit hingga tidak terasa lengket di tangan dan meja.
- Adonan yang terbentuk memang lembek jadi usahakan jangan menambahkan tepung terlalu banyak.
- Ketika adonan diistirahatkan maka akan menjadi lemas dan lentur.
- Beri mentega pada adonan, campurkan dengan meremas-remas adonan dan mentega hingga mentega tercampur rata. Uleni hingga adonan kalis.
- Olesi mangkuk bekas adonan dengan minyak goreng, letakkan adonan yang telah dibulatkan di dalam mangkuk. Tutup dengan kain bersih dan istirahatkan selama + 45 - 1 jam atau hingga adonan mengembang minimal 2 kali lipat. 
- Panaskan oven di suhu 190'C. Letakkan rak kawat di tengah oven dan siapkan loyang dengan sisi yang cukup tinggi. Anda bisa menggunakan loyang berbentuk segi empat atau bulat. Olesi dengan margarine pada permukaannya. Sisihkan.
- Kempiskan adonan, bagi menjadi dua bagian. Gilas masing-masing adonan menjadi empat persegi panjang dengan ketebalan minimal 1,5 cm. 

- Olesi permukaan adonan dengan mentega/margarine menggunakan kuas atau spatula hingga merata pada permukaannya. Taburi permukaan adonan dengan lapisan isi (gula palem + kayu manis bubuk).
- Gulung adonan sambil ditekan dengan permukaan tangan agar memadat. Dengan menggunakan pisau, buat garis batas di gulungan adonan untuk membagi adonan menjadi potongan-potongan yang sama besarnya.
- Potong-potong adonan menggunakan pisau tajam dan tata potongan adonan di loyang dengan sisi potongan menghadap ke atas. Beri jarak antar adonan karena potongan adonan akan mengembang. Tutup dengan kain bersih dan biarkan selama 15 menit atau hingga adonan menjadi mengembang.
- Panggang roti di oven yang telah panas, selama + 15 - 20 menit. Jika permukaan roti telah kecoklatan maka roti dianggap telah matang. Keluarkan dari oven dan biarkan menghangat.

Rasanya mantap euyyy.. Perpaduan pumpkin, kayu manis, dan gula palemnya bikin ketagihan. Mungkin kalau pakai kismis lebih enak lagi ya.. Selamat mencoba! :)

Sebagian aku bikin bentuk bulat, diisi sama coklat blok cincang, yummyy :p
 Tuh rafa lahap banget makannya :) jadi ini bisa jadi cemilan sehat ya mom, tapi tentunya kalau masih di bawah 1th, bisa disesuaikan bahan2nya dan harus dibatasi konsumsinya karena mengandung gluten.

Jumat, 30 Agustus 2013

Roti Aneka Isi (Metode Water Roux)


Sebenarnya, ini kali ke-4 membuat roti. Yang pertama aku bikin dan sudah dipost juga roti boy. Yang kedua aku bikin roti tawar pakai resep dari NCC (natural cooking club) tapi gagal nggulungnya dan ukuran adonan ga sesuai sama loyang loafku, dan menurutku ga layak pajang di blog :). yang ketiga aku bikin roti aneka isi juga, tapi karena cuma pake kamera BB, jadi jelek banget. Nah, akhirnya yang keempat inilah baru meyakinkan diri untuk memasukkan ke blog.

Resepnya dapet dari blognya mbak hesti. Bener2 ngiler waktu dibahas kalau bisa bikin roti tanpa pengembang tapi empuknya bertahan sampai 3 hari. Wuih, langsung deh kepingin bikin saat itu juga :D. Waktu baca resepnya, langsung tepok jidat, harusnya pakai tepung terigu protein tinggi, padahal di tobelo sini ga ada. Adanya ya cuma protein sedang (segitiga biru, kompas). Hmmmm,,awalnya takut kalau hasilnya ga sesuai yang diharapkan, tapi karena udah ngebet banget, ya udah meyakinkan diri untuk mencoba. Kita kan ga akan tau itu berhasil atau gagal sebelum mencobanya. Sip, langsung siapin bahan2nya yuk

Roti Aneka Isi (Metode Water Roux)
diadaptasi dari resep mbak hesti
Bahan Water Roux:
- 50 gr tepung terigu protein tinggi (--> aku ganti protein sedang #adanya)
- 250 ml air
Cara Membuat Water Roux:
- Campur tepung terigu dan air dalam sebuah panci, aduk sampai tidak bergerindil.
- Masak dengan api sedang sampai mengental, jangan sampai mendidih
- Sisihkan dan dinginkan

Bahan roti:
- 400 gr tepung terigu protein tinggi (--> aku ganti protein sedang #adanya)
- 200 gr tepung terigu protein sedang
- 100 gr gula pasir
- 2 sdm susu bubuk full cream
- 10 gr ragi instan
- 1 butir telur+1 kuning telur
- 200 gr water roux
- 175-200 ml air hangat (aku ganti susu UHT)
- 75 gr margarin/mentega
- 1 sdt garam

Cara Membuat:
- Campur semua bahan kering (tepung, gula pasir, susu bubuk, dan ragi instan) kecuali margarin dan garam.
- Di wadah lain campurkan bahan-bahan basah (telur, water roux, dan air/susu)
- Tambahkan campuran bahan basah ke dalam campuran bahan kering
- Uleni dengan mixer atau tangan sampai kalis dan elastis (jika dibentangkan di tangan seperti kain dan tidak mudah sobek). tapi kalau pakai tangan ya harus sabar, soalnya menguleni sampai elastis itu penuh perjuangan :D

- Bulatkan adonan dan taruh dalam wadah yang telah dilesi minyak. Tutup dengan cling wrap atau kain bersih. Fermentasikan sampai mengembang 2x lipat (sekitar 30-45 menit tergantung suhu ruangan juga ya)
- Setelah mengambang 2x lipat, kempiskan adonan, uleni sebentar. Kemudian bagi adonan dan timbang (untuk roti lonjong atau bulat biasa @40gr) bulatkan.
- Tekan adonan dan isi dengan keju, coklat blok cincang, meses, daging atau apapun yang disukai. Tutup dan pastikan adonan menutup sempurna agar isi tidak keluar saat mengembang kembali dan dipanggang. Oles dengan kuning telur atau susu evaporated agar setelah dipanggang, roti akan mengkilap
- Tata di loyang datar (yang biasanya dipakai buat memanggang kue kering) yang sudah dioles margarin dan ditabur tepung (tahap ini disebut proofing). Tutup dengan kain. Diamkan hingga mengembang 2x lipat (30-40')
- Panaskan oven 190-200 derajat atau jika memakai oven tangkring panaskan dengan api sedang
- Panggang 15-20 menit atau sampai permukaan roti kecoklatan dan jika diketuk bagian bawah roti akan terdengar seperti ruang kosong, itu tandanya roti sudah matang
- Keluarkan roti dari oven dan olesi dengan butter.
Wuiiiihhh,,,wangi banget bau rotinya pas keluar dari oven. Benar2 menggoda lhoooo.. Dan waktu dimakan rotinya kerasa lembut banget (jadi gpp kalo punyanya terigu protein sedang, ya pakai seadanya aja :)). Roti ini aku masukkan tempat kedap udara dan masuk kulkas, soalnya takut disemutin kalo ditaruh di luar kulkas. Besoknya diangetin di magic jar (kalo punya microwave bisa pakai microwave juga). Masih kerasa lembuuuutttt.. Puas deh sama hasilnya :)

Minggu, 25 Agustus 2013

Ikan Woku Belanga (Khas Manado)


Minggu pagi buka kulkas ada ikan marlin 1/2 kg. Hmmm,,bingung mau dimasak apa. Biasanya kalau ada ikan kalau ga dibikin nugget, ya digoreng tapi udah bosen. Pas buka-buka file resepnya The Urban Mama ada resep woku. Wah, pas banget nih, belum pernah nyobain dibikin woku yang khas Manado ini.

Ikan Woku Belanga
Bahan:
  • 1/2 kg ikan (aku pakai ikan marlin)
  • 1 ruas jahe ditumbuk halus
  • 1 buah jeruk nipis
  • 1 batang daun bawang
  • 1 batang serai dimemarkan
  • 3 lembar daun jeruk
  • 3 lembar daun salam
  • 10 lembar daun kemangi
  • 1 butir tomat (potong-potong)
  • 2 siung bawang merah, iris tipis digoreng
  • 150 cc air matang dingin
  • 3 sendok makan minyak untuk menumis
  • Merica, Garam, & Gula secukupnya
Bumbu, dihaluskan:
  • 2 siung bawang putih
  • 3 siung bawang merah
  • 1 ruas jahe
  • 1 ruas kunyit
  • 2 butir kemiri
  • 10 buah cabe rawit (sesuai selera, kalau aku sama suami suka pedas :))
Cara membuat:
  1. Bersihkan ikan, kemudian lumuri dengan jahe halus dan air jeruk nipis, diamkan sebentar sambil menyiapkan bumbu
  2. Goreng irisan bawang merah, tiriskan.
  3. Tumis bumbu halus sampai wangi, kemudian masukkan daun bawang, serai, daun jeruk, dan daun salam, aduk hingga wangi.
  4. Masukkan air, tunggu hingga panas dan wangi, lalu masukkan potongan ikan, aduk sebentar kemudian tutup.
  5. Masukkan daun kemangi dan taburi bawang goreng, merica, garam, dan gula secukupnya, cicipi.
  6. Setelah matang, matikan api, siap untuk disajikan.
Rasanya mantap! Pedas dan penuh rempah seperti biasanya masakan Manado. I love Indonesia!!

Sabtu, 24 Agustus 2013

Bubur Manado (8mos+)

Bubur merupakan salah satu jenis masakan Indonesia yang banyak digemari semua kalangan, baik bayi, anak muda, dewasa, hingga tua. Bubur Manado adalah bubur beras dengan aneka bumbu dan sayuran seperti kangkung, kacang panjang, daun kemangi, ubi merah, jagung pipil dan daun khas Manado yaitu daun gedi. Dimakan dengan ikan tongkol atau ikan asin dan sambal bakasang atau dabu-dabu. Selain enak disantap, bubur ini lebih banyak memberikan asupan gizi karena bahan pelengkapnya bermacam-macam. Di daerah asalnya Manado, bubur bersayur atau Tinotuan, lazim disajikan panas di atas meja atau papan beralas daun pisang, dinikmati beramai-ramai usai kerja hajatan. - See more at: http://inforeseps.com/resep-bubur-manado.html#sthash.WWxvAOli.dpuf

Tinotuan atau Bubur Manado adalah makanan khas Indonesia dari Manado (ya iyalah namanya aja bubur Manado :D). Tinotuan ini merupakan campuran labu kuning yang juga disebut sambiki, beras, singkong, dan berbagai macam sayuran seperti bayam, kangkung, jagung, dan kemangi, tidak mengandung daging, dan biasanya disajikan untuk sarapan pagi beserta berbagai pelengkap hidangannya. Di Manado, tinotuan ini disajikan dengan sambal roa (rica roa, dabu-dabu roa), ikan cakalang fufu atau tuna asap, dan perkedel jagung. Tinotuan juga bisa disajikan dicampur dengan mie atau dengan sup kacang merah yang disebut brenebon.

Menu ini jadi andalan kalau rafa lagi ngedrop, soalnya isinya lengkap (tergantung isi kulkas juga sih). Pagi-pagi bingung masakin apa, akhirnya bikin ini deh buat sarapannya. Alhamdulillah habis 3/4 mangkok :)

Bubur merupakan salah satu jenis masakan Indonesia yang banyak digemari semua kalangan, baik bayi, anak muda, dewasa, hingga tua. Bubur Manado adalah bubur beras dengan aneka bumbu dan sayuran seperti kangkung, kacang panjang, daun kemangi, ubi merah, jagung pipil dan daun khas Manado yaitu daun gedi. Dimakan dengan ikan tongkol atau ikan asin dan sambal bakasang atau dabu-dabu. Selain enak disantap, bubur ini lebih banyak memberikan asupan gizi karena bahan pelengkapnya bermacam-macam. Di daerah asalnya Manado, bubur bersayur atau Tinotuan, lazim disajikan panas di atas meja atau papan beralas daun pisang, dinikmati beramai-ramai usai kerja hajatan. - See more at: http://inforeseps.com/resep-bubur-manado.html#sthash.WWxvAOli.dpuf
Bubur Manado
diadaptasi dari buku 'makanan bayi sehat alami wied harry'
Bahan:
- 25 gram daging ikan apa saja contohnya salmon, kakap, atau tuna
- 300 ml air
- 1 sdm beras, rendam 2 jam (agar air meresap dan beras cepat empuk)
- 2 lembar daun melinjo sangat muda, cincang halus (bisa diganti bayam atau kangkung) --> aku ga pakai karena lagi ga ada di kulkas :)
- 2 sdm kembang kol, cincang
- 1 lembar daun jeruk, buang tulang daunnya
- 3 cm batang serai, memarkan
- 1 sdm jagung manis, serut dari pangkalnya
- daun pandan, ikat (aku tambahin sendiri biar wangi)

Cara Membuat:
1. Rebus daging ikan hingga masak, tiriskan. suir-suir daging ikan. Sisihkan kaldunya untuk memasak beras.
2. Masukkan beras ke dalam kaldu ikan, didihkan hingga beras empuk.
3. Masukkan daun melinjo, kembang kol, daun jeruk, serai, dan daun pandan. Didihkan hingga sayuran lunak. Masukkan ikan dan jagung manis, aduk hingga rata. Setelah mendidih kembali, angkat. Buang daun jeruk, serai, dan daun pandan. Sisihkan hingga dingin. Siap dihidangkan.

Note: untuk usia kurang dari 8 bulan bisa disesuaikan tekturnya ya :) dan kalau mau pakai ikan harus lolos tes alergi dulu

Mengenal Lebih Dekat MPASI (Makanan Pendamping ASI)



MPASI, yak, untuk ibu-ibu yang sudah mempunyai anak pasti mengenal singkatan ini, bahkan mungkin sebagian dari mereka (termasuk saya) sedang mengalami masa krisis MPASI. Kenapa? Susah menyusun menunya, mungkin ada juga yang anaknya lagi demo, istilahnya GTM (gerakan tutup mulut). Dimasakin ini ga mau, dimasakin itu dilepeh. Memang MPASI itu penuh dengan suka duka. Tapi, masa-masa itu bakal dikangenin. Percaya deh ;) 
Awalnya saya menyusun tulisan tentang MPASI ini, karena banyak teman-teman yang menanyakan perihal mpasi ini, saya ingin berbagi pengalaman yang sudah saya alami selama mengelola mpasi untuk rafa. 
Sebelum membahas tentang mpasi, kita juga perlu tau kenapa pemberian ASI eksklusif harus selama 6 bulan? Kenapa tidak 4 bulan saja seperti sebelumnya? Alasannya karena terlalu dini memperkenalkan MPASI dapat menyebabkan beberapa masalah yang mungkin timbul di antaranya:

  • Tersedak, hal ini dapat terjadi karena sebelum usia 6 bulan, perkembangan dan koordinasi otot dan saraf (neuromuscular) bayi belum sempurna. Bayi < 6 bulan masih dalam tahap menyempurnakan kontrol terhadap gerakan leher dan kepala. Sehingga, untuk ketrampilan menelan yang memang memerlukan usaha yang tidak mudah tentunya masih belum dikuasai dengan baik. 
  • Batuk, dapat terjadi terus menerus pada bayi yang diberikan MPASI terlalu dini karena selama dia mendapatkan ASI, Asi tersebut bersifat pembentuk basa, sedangkan jika bayi mulai menerima MPASI (kecuali buah) bersifat pembentuk asam sehingga akan meningkatkan pembentukan mucus berupa lendir dan dahak, dan akibatnya akan merangsang batuk terus menerus.  
  • Alergi, dapat terjadi pada bayi dengan riwayat alergi pada keluarganya. Sama seperti terjainya batuk, MPASI akan mengakibatkan tingkat keasaman yang tinggi sehingga fungsi imunitas tubuh terganggu. 
  • Sistem pencernaan terganggu, hal ini karena sebelum usia 6 bulan enzim yang diperlukan untuk pencernaan masih dalam tahap perkembangan dan belum sempurna, begitu pula dengan ginjalnya. Ginjal akan kewalahan menguraikan metabolisme dari MPASI. 
  • Kegemukan, bayi yang belum siap menerima MPASI akan mencerna makanan secara tidak efektif sehingga akan terjadi penumpukan lemak yang berakibat kegemukan. 
(Comittee on Medical Aspects of Food Policy)
 

Terus, bagaimana kita mengetahui bayi sudah siap menerima MPASI? Ternyata ada tanda-tandanya lho.. kalo kata wholesomebabyfood si “The best advice when considering starting solid foods for your baby is to "Watch the Baby - Not the Calendar" This is true for both breastfed and formula fed infants. Follow your baby's hunger cues and you'll never go wrong.” Yang intinya, lihat anak kita, bukan usianya berdasar kalender. 

Tanda bayi siap menerima MPASI: 

  • Hilangnya refleks lidah-leher. Hal ini sangat penting karena jika refleks ini telah hilang, bayi dapat minum dan menelan cairan dengan mudah. Jika refleks ini masih ada, ketika ada sesuatu di dalam mulutnya, dia akan kesulitan menelannya. Dan setelah 6 bulan, refleks ini secara bertahap akan hilang sehingga makanan dapat masuk ke dalam perutnya lebih mudah. 
  • Mempunyai kemampuan memberikan tanda kalau dia sudah kenyang dengan cara memalingkan muka dari botol atau payudara ketika disusui. Hal ini penting karena bayi dapat mengatur jumlah makanan yang dia butuhkan dan membantu bayi berhenti makan sehingga menghindari terjadinya overfeeding karena orang tua yang terus melanjutkan pemberian makanan dengan berpikir bayinya masih lapar.
  • Dapat duduk tegak dan menyangga tegak kepalanya (berkaitan dengan kemampuannya mengendalikan otot saraf di bagian kepala dan leher).
  • Memasukkan tangan atau benda apapun ke dalam mulutnya
  • Berat badannya sudah 2x lipat berat lahirnya  
  • Terlihat menginginkan dan berusaha meraih apa yang kita makan.

Seringkali, orang tua kita mengatakan kalau bayi suka bangun tengah malam dan rewel meski sudah disusui itu berarti dia lapar. Padahal itu dapat termasuk growth spurt yang terjadi pada 3-4 bulan, 6-7 bulan, dan 9-10 bulan. Bayi bangun tengah malam dapat jadi karena merasa tidak nyaman pada tubuhnya atau sedang tumbuh gigi. Jadi hal ini tidak dapat dijadikan patokan bahwa bayi kita harus dijejali MPASI terlalu dini. Be Smart Mom!

Memperkenalkan makanan padat pada bayi
Yang benar-benar perlu digarisbawahi adalah kita akan menuai apa yang kita tanam, maksudnya adalah jika kita menerapkan kebiasaan makan yang baik dan sehat, maka akan mempermudah kita dan menguntungkan kita di waktu yang akan datang.
Ketika kita sudah yakin bahwa bayi kita siap menerima makanan padat, tanamkan pada otak kita ‘JAUHI MAKANAN INSTAN’ dan dapat dimulai dengan buah alpukat, pisang, atau pir. Perkenalkan makanan satu jenis saja dan tunggu minimal 2-3 hari untuk melihat reaksinya terhadap makanan tersebut atau bahkan banyak yang berpedoman 4 hari sehingga sering dikenal sebagai 4 days wait rule. Selalu perhatikan apakah bayi mengalami reaksi alergi seperti diare, kemerahan, atau muntah-muntah. Jika hal ini terjadi, hentikan pemberiannya dan konsultasikan ke DSA (dokter spesialis anak) anak kita.
(wholesomebabyfood.com)
Dasar Pemberian MPASI menurut WHO
Menurut panduan terbaru dari WHO berikut panduan dasar dalam pemberian makanan untuk bayi adalah sebagai:
  • Lahir – 6 bulan : ASI saja sesuka bayi, tidak boleh diberi apapun selain ASI, termasuk air putih. Hal ini berlaku juga untuk bayi yang non ASI, formula saja sampai dengan usia 6 bulan.
  • 6 – 7 bulan : mulai dikenalkan makanan padat pertamanya, dimulai dari yang teksturnya encer menyerupai ASI dengan rasa yang tidak jauh berbeda dengan ASI. Saat ini dapat diberikan bubur susu, puree sayuran, puree buah. Sebaiknya bayi dikenalkan terlebih dahulu dengan sayur yang rasanya tidak seenak buah (untuk yang satu ini, saya tidak setuju, soalnya sudah dibuktikan di anak saya, yang diperkenalkan buah terlebih dahulu, ternyata suka juga sama sayur)
  • 8 – 9 bulan : tekstur makanan bayi mulai semakin padat, pada usia ini dapat dikenalkan bubur saring (sebaiknya hindari memblender makanan) à penting banget nih mom, anakku cepat tumbuh gigi juga karena naik terksturnya benar-benar diperhatikan. Jangan terlalu cepat tapi juga jangan terlambat. Watch Our Baby!
  • 9 – 12 bulan : dapat dikenalkan nasi tim yang kadar airnya disesuaikan dengan kemampuan bayi mengunyah dan berlanjut menjadi makin meyerupai table food yang dinikmati oleh anggota keluarga yang lain (mulai usia 11 bulan, menu anakku diadaptasi dari menu sehari-hari biar dia terbiasa, hanya saja gula dan garam dihilangkan).
Untuk masalah jenis makanan yang pertama kali diperkenalkan, ada banyak aliran (kayak apa aja ya). Ada yang menganut serealia terlebih dahulu seperti WHO, ada yang menganut buah dahulu, dan ada yang menganut sayur terlebih dahulu.
Nah, kalau menurut WHO, urutan pengenalannya seperti ini:
1. Serealia
WHO menganjurkan kita memulai MPASI dengan serealia (beras putih, beras merah, oat/havermuth). Alasannya:
- Serealia adalah bahan makanan yang paling minim memicu reaksi intoleransi pada bayi (awamnya alergi). Paling minim, bukannya tidak akan menimbulkan alergi. Reaksi intoleransi ini sebisa mungkin dihindari terjadi pada bayi, karena bukan hanya mengganggu, bahkan bisa berbahaya. Contoh reaksi intoleransi ini antara lain: ruam, sembelit, diare, sesak nafas, dll.
- Rasa serealia biasanya hambar, maka ketika dicampur dengan asip, hanya rasa asip yang terasa. Tekstur makanan pertama bayi adalah cair, bagai ASIP berbubur.
- Bayi 6 bulan memerlukan banyak sekali kalori, dan hanya bisa dipenuhi oleh karbohidrat. Berapa banyak kasus bayi yang ditunda pemberian karbonya yang berat badannya naik pesat setelah diberi karbo? Karena memang, 6m+ itu aktivitasnya sudah berjibun. Dia belajar berdiri, merangkak, atau merayap, berceloteh, dan lain-lain. Semua itu memerlukan banyak sekali kalori yang sudah tidak bisa lagi dipenuhi oleh ASI/ASIP.
 
2. Daging
Awalnya WHO meletakkan jadwal daging ini di usia 8bulan. Namun dengan banyaknya kasus bayi di bawah 2 tahun dengan anemia defisiensi besi, terutama di Asia, WHO-pun memajukan jadwal makan daging ini menjadi: MINGGU KEDUA MPASI. Ada pendapat lain: 6,5 bulan.
Bersama daging merah ini juga bisa dikenalkan air jeruk. Karena daging mengandung banyak zat besi dan vitamin C membantu penyerapannya. Air jeruk mengandung vitamin C yang tinggi. Berikan daging dan air jeruk bersamaan/berdekatan. Tapi ada juga yang berpendapat, jeruk itu tinggi potensinya mencetuskan alergi, sehingga pemberiannya ditunda sampai usia 9 bulan.
Pantangan dalam memberikan daging adalah: tidak boleh diberikan bersamaan/berdekatan dengan susu (ASI/ASIP/sufor). Karena susu menghambat penyerapan zat besi.
 
3. Sayur karbo
Setelah dikenalkan dengan daging, kenalkan bayi dengan sayuran berkarbohidrat, seperti kentang, ubi, labu kuning, kacang ijo, dll. Tetap karbo, karena bayi masih memerlukan kalori tinggi. Ibu bisa tetap memberikan makan 1x sehari atau meningkat jadi 2x sehari. Kekentalannya juga meningkat sesuai keterampilan bayi.
 
4. Sayur nonkarbo
Ketika ibu memberikan sayuran nonkarbohidrat pada bayi, bayi sudah makan 2x sehari, salah satunya adalah bubur (karbo). Sayuran ini antara lain: wortel, bayam, sawi, terung, labu siam, dll. Disarankan pemberian sayur nonkarbo ini dalam bentuk finger food, alias dipotong menyerupai korek api dan dimakan sendiri sama bayi. Nah, metode pemberian makanan seperti ini disebut BLW (baby led-weaning). Pembahasan mengenai BLW ini next posting ya..
 
5. Buah
banyak yang berpendapat, kalau dikasih buah dulu bakal ga doyan sayur, karena sayur cenderung hambar. Siapa bilang? Kita menganggap sayur itu hambar karena kita sudah terbiasa dengan makanan yang banyak bumbu dari kecil sampai sekarang. Untuk lidah bayi yang masih ‘PERAWAN’ tentunya sayur pun ada rasanya tersendiri. Dan sudah dibuktikan kok ke anakku. Dia dikenalkan mulai dari buah terlebih dahulu, tapi sampai sekarang doyan sayur, malah hobinya emank makan sayur :). Untuk buah-buahan tertentu (misal: apel, pir) bisa dikukus dulu biar lunak, kalau keras takutnya bikin tersedak.


Untuk aliran yang memulai pengenalan makanan dari buah ini, salah satu pakarnya adalah pak Wied Harry, seorang konsultan gizi dan food combining. Saya sendiri memakai buku-bukunya, lengkap banget lho. Judulnya “Makanan Bayi Sehat Alami”. Untuk pengenalan jenis makanan per usia dilanjutkan di postingan berikutnya ya :)



Metode Pemberian MPASI
 Ada yang memakai sistem konvensional (spoon feeding alias disuapi) ada yang menganut BLW (baby led-weaning). kalau untuk metode konvensional ya seperti orang-orang pada umumnya yang memperkenalkan makanan pada anaknya dimulai dari disuapi, melewati tahap-tahap tekstur dari puree, bubur saring, bubur tim, tim cincang, dan akhirnya table food atau makanan yang sama yang dimakan oleh orang dewasa.
Kalau metode blw, tahap-tahap itu di-skip. Bayi 6 bulan yang telah siap menerima makanan padat langsung diperkenalkan dengan finger food (makanan yang dipotong-potong dan dapat dipegang dengan jari jemari). Dengan metode BLW ini, bayi diharapkan dapat menentukan sendiri makanan yang terbaik untuk dirinya, dan seberapa porsi yang dia butuhkan. kalau saya sendiri bagaimana? Awalnya saya memilih untuk memakai metode konvensional, menyuapi makanan yang dibuat puree. Namun, karena saya melihat rafa antusias jika diberikan kesempatan untuk menyuapi dirinya sendiri, sejak saat itu saya menggunakan metode BLW meski kadang masih saya suapi. Mau tau lebih detail mengenai BLW? Tunggu postingan saya berikutnya ya :)
Ini rafa awal-awal mpasi, makan cemilan kembang kol kukus :p

 kalau yang ini udah 8 bulan, giginya udah 5, bisa makan jagung sendiri ;)


sumber:  
buku super lengkap Makanan Bayi Sehat  Alami (Wied Harry Apriadji)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...