Rabu, 21 Agustus 2013

Pumpkin Bread vs Cake Labu Kuning

Pumpkin (labu kuning) di Indonesia dikenal sebagai waluh dan sering disebut 'labu' saja, meskipun sebenarnya labu mencakup kelompok tanaman yang lebih luas, seperti labu air, labu ular, labu siam, dan beligo. Waluh dibedakan dari labu lainnya karena buahnya dimakan yang telah masak (biasanya berwarna jingga), berukuran relatif besar, berbentuk bulat sampai bulat telur dengan lekukan daun buah yang tampak jelas, dan berkulit keras. Pengertian waluh agak bermiripan dengan gabungan pumpkin dan squash dalam bahasa inggris.



Aku sendiri mulai sering memasak dan mengolah labu kuning sejak ikut suami ke tobelo, halmahera utara. Meskipun di Jawa ada, tapi di rumah jarang memasak ini (entah kenapa). Kalaupun pernah makan, biasanya olahan labu kuning yang dijadikan kolak saja. 

Apalagi setelah memasuki mpasi (makanan pendamping asi) buat rafa, aku sering banget memasak labu kuning, entah dijadikan sayur, puding, ataupun cake. Kenapa labu kuning bagus banget buat bayi dan juga orang dewasa? Karena labu kuning ini mengandung beta-karoten (salah satu provitamin A dan juga sebagai antioksidan). Makanya dia berwarna oranye. 

 
Sebenarnya sebelum bikin pumpkin bread ini, aku pengennya bikin roti yang beneran roti. Kalo pumpkin bread ini kan disebut bread karena dipanggang dengan loyang loaf tapi teksturnya benar2 seperti cake. Dan setelah mempertimbangkan waktu yang tersedia untuk mengolah pumpkin ini, sepertinya mendingan bikin yang cepat dan dan bisa ditinggal mengerjakan tugas rumah lainnya (nasib IRT tanpa ART). Beneran lho gampang banget bikinnya, tapi rasanya enaaaakkk.. Padahal waktu aku bikin juga pake was2 takut bantat :p ternyata mengembang bagus dan lembuuuuuttt banget.

Resep ini diadaptasi dari Simply Recipes dengan sedikit modifikasi

Pumpkin Bread
Bahan:
- 150 gram tepung terigu serba guna
- 1/2 sendok teh garam
- 1 sendok teh soda kue (resep asli menggunakan baking soda)
- 200 gram puree labu (cara membuat puree, potong2 labu, kukus sampai lunak, haluskan dengan garpu atau blender)
- 90 ml minyak zaitun
- 2 butir telur, kocok lepas menggunakan garpu
- 150 gram gula pasir (aku pakai palm sugar)
- 50 ml air (aku pakai susu uht plain)
- 1/2 sendok teh pala bubuk (ga punya)
- 1/2 sendok teh kayu manis bubuk
- 1/2 sendok teh allspice (ga punya)
- 75 gram kacang mete cincang (ga punya)

Cara membuat:
1. Panaskan oven, set di suhu 180'C (aku pakai oven tangkring, set api sedang). Siapkan loyang loaf standar 20 x 13 x 5 cm, olesi mentega dan taburi dengan tepung. Sisihkan.
2. Dalam mangkuk ukuran sedang, ayak tepung terigu, palm sugar, garam dan soda kue. Sisihkan.
3. Di mangkuk terpisah, campurkan bubur labu, minyak zaitun, susu, telur, dan rempah bubuk. Aduk hingga rata.
4. Tambahkan campuran tepung ke dalam bubur labu, aduk pelan hanya agar tercampur, jangan mengaduk berlebihan. Masukkan kacang mete cincang, aduk rata. Tuangkan adonan ke dalam loyang. Panggang selama 50 - 60 menit hingga permukaan kue coklat dan ketika lidi ditusukkan ke tengah kue maka tidak ada adonan yang menempel. 
5. Keluarkan dari oven biarkan selama 5 menit, keluarkan dari dalam loyang dan dinginkan sempurna di rak kawat. Potong-potong kue setelah kue benar-benar dingin. Siap dihidangkan :)


Ternyata beneran teksturnya lebih mirip cake, lembuuuuttt. Cuma karena gulanya aku ganti palm sugar semua, jadi kurang nendang. Lain kali tetep pake gula biasa kali ya. Biar penampakannya juga lebih cantik. Kalau yang aku punya ini lebih gelap :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...